"Eh, Mbak Bella," sapa Mega ramah begitu keluar dari ruangan kerja Daryan dan mendapati Bella berdiri di depan pintu. "Mau ketemu Pak Daryan, ya?" Bella mengangguk pelan sambil menyunggingkan senyum kecil. “Iya, sebentar aja kok.” “Maaf, Mbak, tapi Pak Daryan sedang tidak ada di ruangan,” jelas Mega sopan. “Beliau sedang makan siang dengan Pak Revanza. Kalau Mbak mau menunggu, bisa saya antar ke ruang tamu eksekutif, ya?” Bella menepis tawaran itu dengan senyum santai. “Gak usah repot-repot, aku tunggu di sini aja. Santai aja, aku kan temannya Daryan.” Mega tetap berdiri di tempat, tidak bergeming. “Maaf, Mbak Bella. Akses ke ruangan pribadi Pak Daryan hanya diperuntukkan untuk sekretaris dan asisten pribadi. Di luar itu tetap harus menunggu di ruang tamu eksekutif.” Bella tertawa kecil, sedikit mendesak. “Aduh, Mega. Aku ke sini bukan buat ngerecokin, kok. Aku cuma mau nyampein sesuatu yang penting. Daryan juga gak bakal keberatan kalau tahu aku nunggu di dalam.” Mega masih tam
Last Updated : 2025-08-01 Read more