Cahaya matahari pagi menyelinap masuk melalui celah gorden kamar. Di ranjang besar itu, Daryan sudah lebih dulu terbangun. Ia berbaring menyamping, menatap wajah istrinya yang masih terlelap dengan napas teratur. Beberapa detik kemudian, bulu mata Savana bergetar pelan, lalu matanya terbuka perlahan. Dan hal pertama yang menyambutnya ... senyuman Daryan. “Pagi, sayang,” sapa pria itu, suaranya serak dan berat. Savana yang masih setengah mengantuk langsung terjaga sepenuhnya. Bola matanya berbinar seketika. “Ada apa nih, manggil sayang segala?” tanyanya curiga, tapi senyumnya susah ditahan. Daryan terkekeh pelan, tangannya terulur menyentuh ujung rambut istrinya. “Lho, kenapa? Salah, ya, manggil istri sendiri pake sebutan sayang?” “Enggak salah sih,” gumam Savana pelan sambil memutar badannya menghadap Daryan. “Tapi siapa tahu, mas lagi ada maunya.” “Maunya?” Daryan mengernyit pura-pura bingung, lalu menyeringai kecil. “Mau kamu, iya. Tapi ... mau ngajak kamu mandi bareng juga.
Last Updated : 2025-07-23 Read more