“Mas, lepasin!” seru Savana dengan napas memburu, berusaha melepaskan lengannya dari cengkeraman Daryan yang menyeretnya menyusuri lorong menuju kamar mereka. Di tangan satunya, Daryan menarik koper besar milik Savana, menyeretnya begitu saja di atas lantai marmer. Tanpa menjawab, Daryan membuka pintu kamar dengan kasar, lalu mendorong Savana masuk bersamaan dengan kopernya. Pintu ditutup keras di belakang mereka, membuat Savana tersentak dan menatap suaminya dengan dada naik turun. "Mas, dengerin saya," ucap Savana akhirnya, suaranya sedikit bergetar, tapi berusaha menatap lurus pria di depannya. Daryan berdiri diam, tubuh tegapnya membelakangi pintu, rahangnya mengeras. Tatapannya dingin dan menusuk. "Kalau ini tentang mama ...." “Mas,” potong Savana cepat. “Ini bukan cuma soal mama. Ini juga keputusan saya. Saya sadar betul apa yang saya lakukan.” Daryan mengerutkan dahi. “Kontrak kita belum berakhir, Savana.” Savana mengangguk, suaranya pelan. “Saya tahu. Tapi mau sampai k
Last Updated : 2025-07-19 Read more