Perasaan Floryn tidak karuhan. Benar kata Nael, cepat atau lambat—kondisi mereka akan terendus juga. Matanya melirik pada Nael, yang nampak tenang menghabiskan makanan di piring.“Kenapa diam saja, El? Perkataan Mama benar, kan?” Grace mengkonfrontasi. “Sudahlah Nael, akhiri saja sandiriwara cinta kalian itu. Kamu tidak—”“Aku izinkan Floryn tidur dengan bu Viona untuk sementara waktu.” Nael mengelap ujung bibirnya, lalu tangannya memegang tangan Floryn. “Tenang saja, tidak ada yang terjadi di antara kita berdua.”Grace mendesis, “Sshh! Bohong kamu, Nael. Mama tahu pernikahan kalian itu sebenar—”“Ekhm!” Albert berdeham, tangannya ditarik ke bawah, lalu mencolek paha Grace.Wanita itu langsung terdiam, menelan ludah. Ia beringsut mundur—menyandarkan punggung pada kursi.Floryn menjilat bibirnya yang kering. Matanya terpejam, lalu menarik kedua sudut bibrinya.“Maaf, kalau jadi salah paham. Kebetulan kondisi demensia ibu sedang kurang stabil. Semoga hasil kontrol hari ini baik,” ujar Fl
Terakhir Diperbarui : 2025-06-08 Baca selengkapnya