Floryn mengetuk pintu kamar Nael, tak ada jawaban. Namun, Floryn memberanikan diri untuk masuk ke dalam. Di tepi ranjang, Floryn melihat sosok Nael yang sedang duduk menunduk, wajahnya ditutup oleh kedua telapak tangannya.“Nael,” panggil Floryn.Tidak ada jawaban. Floryn memandang lekat-lekat pada suaminya, bahu Nael naik turun dengan cepat.“Nael,” panggilnya lagi“Keluar, Flo!” ucap Nael dingin, tanpa melihat ke arah Floryn.Langkah Floryn terhenti, dia tak beranjak dari tempatnya.“Ta-tapi, kamu—”“Keluar!” teriak Nael, kini dia menarik punggungnya, lalu menunjuk ke arah pintu.Seketika Floryn bisa melihat mata Nael berkaca. Dia menelan ludah dan menjilat bibirnya yang terasa kering.“Kamu tuli, Flo? Aku bilang keluar!” sentak Nael lagi.Floryn mengerejap, napasnya tertahan. Dia menggelengkan kepalanya, lalu mengangguk.“Oke, aku keluar,” balas Floryn.Floryn mengalah, walau rasa penasaran menghantuinya. Ia tahu, disaat seperti ini Nael hanya ingin diberi ruang. Dia berbalik dan pe
Last Updated : 2025-06-02 Read more