*Ini pernikahan teman dekatnya, sudah barang tentu dia pasti datang.Saat melamun, tiba-tiba aku bisa mendengar lagi suara yang kini sudah kuhapal walau di luar kepalaku. Dengan nada yang begitu indah di setiap rangkaian kata umpatannya.“Apa kabar, gundik?”Baru kutoleh, dan wanita itu sudah tampak sangat menyebalkan di depanku. Apalagi dia datang bersama kekasihnya itu. Pasti tidak mau kalah pamor karena tahu Bian tentu akan datang bersamaku. “Sayang, inikah wanita yang dulu sempat menaksirmu?” Miranda bergelanyut di lengan Rendy sembari mencibir penampilanku.Ini gara-gara Bian. Lihat, mantan istrinya itu malah punya alasan membullyku.“Ren, jawab kau suka wanita gembrot ini?” Miranda mempertegas agar kekasihnya itu menyahutinya.“Oh, tidaklah, Beb. Ada kau yang lebih seksi untuk apa aku menyukai wanita itu? Cih, melihatnya saja aku jijik, Beb.” Rendy baru berkomentar. Tampak terdesak sekali harus demikian demi menyenangkan hati wanita itu.Ish. Pria yang seperti ini yang katany
Terakhir Diperbarui : 2025-08-16 Baca selengkapnya