"Putriku, izinkan aku memakaikan sepatu kaca untukmu!" ucap Dullah, lalu membungkuk, bersiap untuk membantu Neva melepaskan sepatunya.Melihat adegan ini, para wanita yang hadir pun berseru kagum."Pak Dullah lembut sekali!""Aku benar-benar jatuh cinta padanya!""Wanita itu pasti menyelamatkan galaksi di kehidupan sebelumnya. Kalau nggak, mana mungkin dia mendapatkan cinta dari Pak Dullah?"Saat itu juga, Neva seperti kelinci kecil yang ketakutan. Dia tiba-tiba berdiri, lalu mundur dua langkah, menjaga jarak dari Dullah."Neva, kamu ...," ucap Dullah, memandang Neva dengan terkejut. Wajah tampannya pun dipenuhi kebingungan.Neva menyeka air mata di sudut mata, lalu berkata dengan dingin, "Dullah, terima kasih atas semua yang telah kamu lakukan. Sayangnya, aku nggak pantas menerima semua ini.""Kenapa?" Dullah masih tak mengerti.Neva menjawab, "Sebagus apa pun sebuah cermin, ketika sudah pecah, nggak mungkin bisa kembali seperti semula. Sama seperti kita. Cermin yang retak sulit untuk
Read more