Satu jam lalu, Keluarga Sarjono berhenti di depan toko dengan begitu cepat seolah-olah mobil mereka hampir tergelincir.Papan nama di atas pintu bertuliskan [Istana Herbal], catnya yang mengelupas berkilau terkena sinar matahari pagi.Siti, Zed, Fiona, dan adik bungsu Fiona, Cindy, turun dari mobil.Angin hangat membawa aroma daun kering dan rempah samar yang keluar dari pintu toko yang terbuka.Fiona menoleh pada Cindy dengan heran. "Katamu mau beli hadiah. Kenapa malah bawa kami ke toko herbal?"Cindy yang mengenakan blus rapi dan sepatu hak tinggi yang terlalu mewah untuk sekadar berbelanja, mendekat penuh rahasia."Ini bukan toko herbal biasa, Kak," bisiknya. "Di sini ada sesuatu yang sangat langka, Akar Verdana."Kening Fiona berkerut. "Akar Verdana? Gunanya apa memangnya?"Mata Cindy berbinar. "Kau ingat aku kerja di perusahaan Jebran Kasmir, 'kan? Dia punya kerajaan farmasi, dan Akar Verdana adalah ini herbal yang sudah mereka cari bertahun-tahun. Kalau aku berhasil dapat, aku p
Baca selengkapnya