Setelah Saripati Embun lepas dari genggaman Farmasi Kusuma, keluarga itu dipenuhi dengan dendam.Namun, Jumadi melihat lebih dari sekadar kehilangan. Dia menangkap sebuah peluang yang jika direbut dengan cukup berani, dia bisa berkembang melewati Jasmin dan mengukuhkan kekuasaannya untuk selamanya."Jumadi, Jasmin sudah menyiapkan produk baru untuk diluncurkan. Menurutmu, apa nggak terlalu gegabah mempertaruhkan semua yang kita punya?" ucap Jesika hati-hati, memperhatikan sorot ambisi di mata putranya."Ibu, Jasmin cuma menggertak. Apa pun yang dia racik paling hanya tiruan menyedihkan dari sisa data riset kita," ejek Jumadi dengan getir sambil memutar bola matanya."Tentu, Alvaro mungkin punya bakat dokter, tapi ini ilmu farmasi, bukan ilmu kedokteran.""Tanpa profesor sungguhan yang mendukung mereka, mereka nggak akan bisa apa-apa. Lagi pula, paten Saripati Embun sudah di tangan Jebran dan dia sudah menjualnya ke Bangsawan Kota Cicara."Jesika mengerutkan kening, masih ragu. "Tapi Ja
Read more