"Alvaro, kau kenal Jumadi Kusuma?" tanya Joselin, wajahnya berseri-seri, campuran antara harapan dan kebahagiaan.Sebelum Alvaro sempat menjawab, Jumadi menyela dengan cepat, "Joselin, pria ini pernah merawat adik perempuanku, Jasmin Kusuma. Karena itulah kami saling kenal."Mata Alvaro menyipit."Jumadi Kusuma," katanya perlahan. "Aku nggak tahu penipuan apa yang kau lakukan, tapi sebaiknya kau menjauh dari Joselin.""Alvaro! Apa yang kau lakukan?" bentak Joselin, terkejut dengan sikap permusuhannya yang tiba-tiba."Percayalah, Joselin," ujar Alvaro dengan suara rendah dan tajam. "Pria ini berniat jahat."Jumadi meraih Joselin, wajahnya tampak lelah dan putus asa."Joselin, sudah kubilang nggak ada yang percaya padaku," katanya, suaranya bergetar. "Semua orang membenciku karena hal-hal yang bahkan nggak kulakukan. Kumohon, lepaskan aku sebelum mereka juga berbalik melawanmu. Sejak aku lahir dengan nama Kusuma, aku diperlakukan seperti penjahat atas dosa-dosa yang nggak pernah kulakuka
Baca selengkapnya