"Siapa kau?" seru Raffi dengan nada melengking."Kalau istriku bilang dia akan mati, dia akan mati!"Alvaro melangkah masuk ke kantor dengan tenang dan percaya diri.Matanya menyapu seluruh ruangan sebelum berhenti pada Siti.Bahkan dari seberang ruangan, dia bisa melihat kondisi Siti sama sekali tidak normal.Siti terlihat seperti sudah dibius, lemas, dan rapuh."Singkirkan tangan kotormu dari istriku," perintah Alvaro dengan pelan.Suaranya terdengar tenang dan rendah, tetapi mengandung otoritas yang tegas dan membuat semua orang terdiam.Cindy hampir tertawa terbahak-bahak. Rasa tidak percaya memenuhi matanya.Dia merasa bangga karena dirinya tidak pernah takut. Anehnya, ketika berhadapan dengan tatapan Alvaro, dia malah merasa ketakutan.Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, lututnya terasa lemas dan tangannya gemetar.Cindy melepaskan rambut Siti dan membiarkan gadis itu kembali terkulai di sofa."Bagus," gumam Alvaro sambil berjalan mendekati Siti.Cindy mengamatinya dengan
Read more