Jantungku berdetak cepat, langkahku menjadi berat, seperti dikutuk oleh sesuatu, aku memaksakan diri melangkah mendekati Ibu yang duduk di tepi ranjang kamarku. "Duduklah, A-Xi, Ibu sudah lama menunggu A-Xi pulang." Ibu menepuk-nepuk tempat di depannya. Aku duduk di situ sesuatu permintaannya. "Ada apa, Ibu?""Apakah kamu lelah?" tanya Ibu. Napasku tertahan, aku menunduk dengan mata terpejam. Selama bertahun-tahun, Ibu tidak pernah peduli dengan aku lelah atau tidak, aku lapar atau tidak, Ibu tidak pernah peduli. Hanya karena satu gerakan nekat untuk menyelamatkan Chuanyan, Ibu benar-benar berubah dan menjadi lebih baik padaku? Aku ingin bersyukur dan memeluknya, lalu berkata bahwa aku sangat merindukannya sejak kehidupanku sebelumnya. Tapi aku takut harapanku terlalu tinggi. Aku takut kehangatan ini tidak bertahan lama seperti musim panas yang segera pergi. "Ibu minta maaf karena tidak pernah memahamimu. Ibu memberimu makanan yang bagimu beracun padahal kamu anak Ibu. Maafkan
Terakhir Diperbarui : 2025-06-04 Baca selengkapnya