"Maaf, aku nggak mempertimbangkannya dengan baik. Aku hanya merasa karena Steven sudah membantu dari awal, sesuai dengan karakternya, seharusnya dia akan membantu sampai akhir."Alex terdiam sejenak, lalu berkata lagi, "Nona Vanesa, aku tahu kalau kamu bukan tipe orang yang akan merusak hubungan orang lain. Kalau perilaku dan perkataanku sebelumnya sudah menyinggungmu, aku meminta maaf dengan sungguh-sungguh.""Dokter Alex terlalu serius." Vanesa tersenyum simpul. "Aku dan Steven bahkan nggak bisa disebut sebagai teman. Dokter Alex sebaiknya jangan lagi menyebutnya di hadapanku, orang lain bisa salah paham mendengarnya."Alex mengangguk setuju. "Kamu benar, aku akan lebih berhati-hati ke depannya."Di luar pintu kamar yang tidak tertutup rapat, seorang pria tampak mengintip Vanesa melalui celah pintu.Wajah wanita itu sepucat kertas, dahinya dibalut perban tebal, serta terlihat sangat memprihatinkan.Namun, mata Vanesa tampak tenang. Saat mengucapkan kata-kata itu, suaranya begitu ding
Baca selengkapnya