Share

Bab 80

Author: Yovana
Polisi menerima laporan dari warga yang merasa prihatin. Warga itu mengatakan bahwa dia menemukan sebuah ponsel serta sepasang sepatu di tepi sungai.

Ketika Vanesa dan Stella tiba di kantor polisi, petugas sedang memeriksa rekaman kamera pengawas.

Seorang polisi wanita yang masih muda menyerahkan ponsel dan sepatu yang dikemas dalam kantong bersegel kepada Vanesa untuk diidentifikasi.

Ponsel itu memang milik Yuna.

Sementara sepatu itu ... dibeli Vanesa bersamanya di mal beberapa hari lalu.

Vanesa mengenalinya, tetapi dia menggelengkan kepala.

"Ini bukan milik ibuku. Ini bukan ...."

"Vanesa, jangan begini." Stella menahan tangis sambil membujuknya, "Kita harus bekerja sama dengan polisi. Siapa tahu Bibi pergi ke tempat lain."

Vanesa menatap ponsel dan sepatu di hadapannya, perlahan menutup mata dalam keputusasaan, lalu menjawab, "Itu adalah milik ibuku."

Polisi wanita itu menghiburnya dengan suara yang lembut, "Baiklah, jangan panik dulu. Kami sedang memeriksa rekaman kamera pengawas. B
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 102

    "Penjelasan apa?" Stella maju untuk melindungi Vanesa di sampingnya, lalu menatap Steven dengan tatapan tidak puas. "Kalian sudah mau bercerai. Vanesa nggak akan melahirkan anak untukmu, jangan bermimpi!"Jake juga menatap Steven dengan tatapan dingin, lalu berkata, "Pak Steven, sikapmu ini sungguh nggak pantas."Steven mengabaikan mereka sepenuhnya, tatapannya yang tajam dan kelam tetap tertuju pada Vanesa.Stella merasa sangat marah. Baru saja dia ingin menyuruh Jake menarik Steven menjauh, tiba-tiba terdengar langkah kaki lain yang tergesa-gesa dari belakang.Alex membawa beberapa petugas medis untuk mengejar Steven. Dia memegang lengan Steven, tetapi tidak berani menariknya dengan kasar.Pria yang biasanya lembut dan bertemperamen baik itu kini wajahnya muram karena amarah. "Tulang rusukmu patah, tapi kamu masih berlarian! Apa kamu nggak takut nyawamu melayang di sini?"Steven mengerutkan kening. Dia ingin mendorong Alex, tetapi begitu bergerak, rasa nyeri di dadanya menjadi makin

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 101

    Setelah mendengar kata-kata ini, wanita yang baru melahirkan itu akhirnya merasa lega.Vanesa berdiri di ambang pintu sambil menatap wanita yang sedang berbaring di tempat tidur rumah sakit. Kegelapan di matanya perlahan memudar.Vanesa berbalik, lalu berjalan masuk ke ruang perawatannya sendiri.Ketika Jake melihat Vanesa mengambil pakaian, lalu berjalan ke kamar mandi, pria itu merasa bingung."Apa yang sedang kamu lakukan?" tanya Jake.Langkah Vanesa terhenti sejenak. Dia menoleh, menatap Jake sambil tersenyum simpul. "Mengganti bajuku, lalu keluar dari rumah sakit."Jake merasa terkejut. Mata indahnya membelalak, lalu dia berujar, "Kamu …. Maksudnya kamu ...."Vanesa tersenyum, suaranya terdengar lembut sekaligus tegas, "Aku sudah memutuskan untuk nggak menjalani operasi.""Nggak … nggak menjalani operasi?" Jake terkejut, tetapi pada saat yang sama, dia juga merasa senang untuk Vanesa. "Kamu benar-benar nggak akan melakukannya?""Ya." Vanesa berkata, "Sejak aku mengetahui keberadaa

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 100

    Tlang!Tiba-tiba, sebuah pisau bedah terjatuh dengan kencang ke atas lantai.Dokter anestesi yang sedang menyuntikkan obat bius juga mendadak berhenti bergerak!Bu Lloyd mengernyit menatap asistennya. "Ada apa denganmu?"Asisten itu menjawab dengan ekspresi polos. "Bukan aku, ini …."Si dokter anestesi tiba-tiba mencabut jarumnya dan berkata, "Ini gempa bumi!"Vanesa sontak membuka matanya ….Lampu operasi di atas kepalanya tampak berkedip-kedip. Dia merasa sedikit pusing dan meja operasi di bawahnya terasa bergetar!Detik berikutnya, alarm darurat rumah sakit pun berbunyi!"Operasi dihentikan! Semuanya, segera ke jalur evakuasi!"Stella dan si dokter anestesi membantu Vanesa yang benar-benar linglung turun dari atas meja operasi.Pintu ruang operasi terbuka. Koridor rumah sakit dipadati oleh pasien dan petugas medis, suasananya benar-benar kacau.Begitu melihat mereka keluar, Jake segera melangkah maju."Bagaimana? Apa operasinya sudah?""Ayo kita keluar dulu baru bicara!" kata Stella

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 99

    Vanesa pasti sudah tahu bahwa dia hamil sejak lama, tetapi dia memang sama sekali tidak berniat memberi tahu Steven!Steven jadi mengenang hari itu ....Hari itu, angin bertiup dengan begitu kencang. Sikap tegas Vanesa membuat Steven jadi mengabaikan detail yang paling penting!Mobil Maybach milik Steven melaju dengan sangat cepat di jalan raya, bahkan beberapa kali berpindah jalur dengan berbahaya. Namun, Steven sama sekali tidak menurunkan kecepatannya!Steven mencengkeram kemudinya dengan tegang, wajahnya yang tampan tampak muram dan dingin.Apa Vanesa berencana bercerai di saat sedang mengandung anaknya, lalu menjalin hubungan dengan Jake?Vanesa berencana membiarkan anaknya memanggil orang lain dengan sebutan ayah?Bibir tipis Steven yang semula terkatup rapat pun tiba-tiba menyunggingkan seulas senyuman mengejek."Bagus, Vanesa, kamu benar-benar hebat!"Steven memegang kemudi dengan satu tangan, sementara tangannya yang satu lagi membuka daftar kontak dan menelepon Alex."Vanesa

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 98

    Stella membantu mengurus prosedur rawat inap untuk Vanesa, lalu mengajak Vanesa ke kamar rawat untuk berganti pakaian rumah sakit.Setelah berganti pakaian, Vanesa menjalani pemeriksaan rutin.Laporannya akan keluar dalam setengah jam.Menunggu hasil pemeriksaan terasa begitu lama dan menyiksa. Vanesa berdiri diam di dekat jendela.Stella dan Jake menemani Vanesa tanpa berkata apa-apa ataupun mengusik Vanesa.Setengah jam kemudian, hasil pemeriksaan keluar. Semuanya dinyatakan normal sehingga operasi bisa dilakukan.Tepat pada saat itu, tim medis yang bertugas ruang operasi juga mengirimkan pesan yang mengatakan bahwa mereka sudah siap."Vanesa," panggil Stella. "Kita harus pergi ke ruang operasi."Bulu mata Vanesa pun bergetar, dia perlahan berbalik badan.Stella mendekat dan memeluk Vanesa. "Jangan tegang, ada aku yang menemanimu.""Iya," jawab Vanesa dengan suara pelan.Jake tetap diam, alisnya mengernyit dan ekspresinya terlihat sangat serius.Mereka bertiga datang ke ruang operasi

  • Cinta Kita Sudah Sampai Ujung   Bab 97

    "Bukan begitu maksudku." Vanesa mengatupkan bibirnya dan mendesah, lalu berdiri dan berkata, "Aku menghargai kebaikanmu, tapi aku sudah membuat keputusan."Jake ikut berdiri dan menatap Vanesa, lalu bertanya, "Kamu benar-benar sudah memutuskan?""Iya." Vanesa mengangguk dan berujar dengan tegas, "Aku sedang memikirkan cara menyembunyikan hal ini darimu sampai operasi selesai. Karena sekarang kamu sudah tahu, tolong bantu aku rahasiakan."Karena Vanesa sudah mengambil keputusan, Jake pun berhenti mencoba membujuk."Jangan khawatir, pasti akan kurahasiakan," janji Jake. Dia terdiam sejenak, lalu bertanya, "Besok kamu operasi jam berapa?""Jam sembilan.""Kalau begitu, besok biar kuantar ke rumah sakit.""Nggak usah." Vanesa tidak ingin merepotkan Jake. "Stella ada di rumah sakit, jadi dia yang akan mengatur semuanya.""Sebelum pergi, Pak Marlon dan istrinya berulang kali mengingatkanku untuk menjagamu dengan baik," sahut Jake. "Kamu ingin aku merahasiakannya, jadi aku harus tetap bersama

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status