Sukma menatap Laura yang kini jadi asistennya. dengan pandangan penuh tanda tanya. Awalnya ia hanya menganggap perubahan tubuh Laura karena kelelahan kerja. Namun, semakin hari, ada yang berbeda. Perut Laura yang dulu ramping kini terlihat membulat pelan. Gerak-geriknya juga lebih lamban, napasnya kadang terengah, dan wajahnya sering pucat.“Laura, kamu nggak apa-apa kan?” tanya Sukma suatu sore, ketika mereka baru selesai rapat di ruang kerjanya. Mata Sukma menyapu tubuh Laura, berhenti pada perut yang tampak sedikit menonjol meski ditutupi blazer longgar.Laura terkejut sejenak, tapi cepat menarik napas panjang dan menampilkan senyum tipis. “Aku baik-baik saja, Sukma. Cuma agak capek belakangan ini. Mungkin karena kerjaan juga, ya…” jawabnya, berusaha terdengar tenang.Sukma mengangguk, tapi pikirannya tidak tenang. Ada keganjilan yang sulit diabaikan. Ia tahu betul gaya hidup Laura, tahu kebiasaannya, bahkan tahu pola makannya. Namun kali ini, instingnya berkata lain. Ada sesuatu y
Terakhir Diperbarui : 2025-08-19 Baca selengkapnya