Pagi itu suasana apartemen kembali ramai. Tapi kali ini, bukan gosip soal “teriakan malam misterius” yang beredar, melainkan isu baru yang lebih panas. Dan seperti biasa, sumber awalnya: Bu Rini --- Jam sembilan pagi, Mariana alias Marni turun ke lobi apartemen, niatnya cuma mau beli tepung dan matcha bubuk di toko bahan kue. Di lift, kebetulan ada Bu Rini yang membawa pot bunga mini. “Eh, pagi, Neng Marni!” sapa Bu Rini ceria tapi dengan mata penuh radar. “Pagi, Bu,” jawab Marni sopan sambil memijat pergelangan tangan kanannya. Bu Rini langsung memperhatikan gerakan itu. “Lho, tangannya kenapa, Neng?” Marni, polos seperti biasanya, menjawab santai, “Capek, pegel Bu… dari semalam saya ngocok.” Seketika, lift jadi hening. Bu Rini melotot. “Ng… ngocok apaan?” tanyanya dengan suara bergetar, antara penasaran dan ngeri. Marni menjawab ringan, “Ya itu, buat muasin Tuan Ed.” Bibirnya tersenyum lebar—sayangnya senyum itu kaku karena pegal di pipi kanan. Ia menepuk-nepuk wajahnya p
Terakhir Diperbarui : 2025-10-24 Baca selengkapnya