--- Hari-hari setelah kelahiran Erica seharusnya dipenuhi senyum dan rasa syukur. Setiap orang yang menjenguk memuji betapa cantiknya bayi mungil itu, kulitnya halus, matanya besar, wajahnya jelas mirip Elina. Carlos selalu bangga menggendong putri kecilnya, memperkenalkan pada tamu dengan penuh kebahagiaan. “Ini Erica, putri kami. Lengkap sudah, ada Arthur yang gagah, sekarang ada Erica yang cantik,” katanya berulang kali. Namun di balik senyum Carlos, Elina menyembunyikan gelombang gelap yang terus menghantui. Saat malam tiba dan tamu sudah pulang, ketika rumah sunyi hanya dipenuhi tangisan Erica, kesepian itu mencengkeramnya. Ia sering duduk berjam-jam di kursi menyusui, Erica menempel di dadanya, sementara pikirannya melayang jauh. Air matanya sering jatuh tanpa alasan. Ia merasa tubuhnya lelah, pikirannya kusut, hatinya kosong. Kadang ia ingin berteriak, kadang ingin tidur dan tak bangun lagi. Bayi mungil di pelukannya seharusnya membawa kebahagiaan, tapi justru menghadirkan
Terakhir Diperbarui : 2025-09-28 Baca selengkapnya