Zayn memejamkan mata, menahan sesak di dadanya sendiri. “Maaf... Diandra...” bisiknya pelan. "Maaf karena aku gagal sudah gagal mempertahankan hubungan kita. Aku gagal memperjuangkan semuanya."Diandra mendorong dada bidang Zayn. “Semua sudah tidak ada gunanya, Zayn. Semuanya percuma," isaknya.Zayn menggeleng pelan, masih memeluk Diandra erat. “Aku yang salah, Diandra. Maaf kan aku..."Diandra kembali mendorong tubuh Zayn dengan kasar. Nafasnya memburu, wajahnya merah, matanya bengkak. “Semuanya udah telat, Zayn! Ngerti gak?! Semuanya udah gak ada artinya lagi!”Zayn hanya berdiri di tempat, membiarkan Diandra melampiaskan semuanya.“Kamu kejam! Kamu tega banget biarin aku bertahan sendirian, pura-pura kuat, pura-pura gak peduli, padahal kamu sendiri tau aku masih cinta sama kamu!” Suaranya bergetar, tapi sorot matanya penuh amarah.Zayn menggertakkan rahangnya, dadanya sesak.“Waktu aku coba deketin kamu lagi... apa yang kamu lakuin? Kamu dingin. Kamu cuek. Kamu pura-pura gak kenal
Terakhir Diperbarui : 2025-07-20 Baca selengkapnya