“Dulu, waktu muda, Bunda sering main catur buat nenangin pikiran. Kadang coba-coba juga main go. Dari situ Bunda belajar satu hal penting, meski cuma tersisa satu bidak, permainan belum tentu selesai. Dalam catur, kamu bisa punya banyak bidak, tapi kalau gak tahu kapan dan bagaimana melakukan skak mat, itu percuma. Kadang, lawan sengaja biarkan kamu menyerang terus, sampai kamu lengah. Satu langkah salah, kamu bisa kehilangan raja.” “Aku gak ngerti, Bun.” Ida menghela napas. “Jangan terlalu asyik menyerang, May. Musuh yang cerdas justru suka kelihatan lemah di depan. Dia biarkan kamu nyerang lalu jebak kamu dari belakang. Kayak misal kasus si Arga ini. Dia belum bertindak, kan?” May terdiam. Kalimat itu terasa berat, seperti teka-teki, bahkan dia belum sepenuhnya paham cara main catur, tetapi sang bunda sudah menyebut permainan go. “Permainan go itu lebih rumit, May. Kamu harus tahu kapan menutup celah, kapan mengepung. Permainan ini ngajarin sabar, strategi, dan cara berpikir
Dernière mise à jour : 2025-07-24 Read More