"Erland...." Sesaat Maureen tidak tahu harus menjawab apa. Ajakan Erland terdengar spontan dan lugas. "Oke. Diam berarti setuju," putus Erland, kembali menyuap makanannya. Dia sangat lapar. "Kita pacaran?" tanya Maureen seperti orang berbisik, seakan-akan takut ada yang mendengar percakapan mereka. Erland mengangguk. "Ya." Maureen menarik tangannya dari genggaman Erland, lalu melipatnya di depan dada. "Kamu sedang menjadi pacarmu, atau sudah memutuskannya? Sepertinya aku tidak mendengar kalimat permohonan darimu," ucap Maureen, berpura-pura marah. "Aku tidak perlu memohon pada istriku untuk menjadi pacarku. Pokoknya, kita pacaran," tegas Erland, memasukkan potongan terakhir makanan ke dalam mulut. Perut kenyang, hati pun senang. Maureen mengernyitkan wajah, tiba-tiba kesulitan menata kalimatnya. "Jadi, kita pacaran seperti... " Erland mengusap mulutnya dengan serbet, lalu menunggu Maureen melanjutkan ucapannya. "Seperti?" pancing Erland kemudian. "Yeah..., jadi hubungan kita
Huling Na-update : 2025-08-27 Magbasa pa