Alina terlihat meninggalkan tempat pesta dengan tergesa-gesa. Dia segera mengendarai mobil membelah jalanan.“Kak Alina mau kemana?” tanya Aqeela menyadari kepergian Alina.“Ikuti, Alina!” perintah Bramasta.“Baik, Tuan.” Nave segera mengirim orang untuk mengikuti Alina.“Papa pergi dulu. Kamu tetap di sini bersama Bramasta.” Anggara melepaskan tangan Aqeela. Pria itu bergegas meninggalkan putrinya.“Pa,” sapa Aqeela kebingungan.“Aqeela.” Bramasta menarik tubuh Aqeela ke dalam pelukannya.“Jangan membuat keributan sehingga semua orang berpikiran aneh. Tetaplah tenang,” bisik Bramasta di telinga Aqeela.“Bram, Anggara mau kemana?” tanya Winarta.“Pa. Ma. Kami akan pergi. Tolong terima semua tamu yang datang dengan baik,” pinta Bramasta.“Bram, jangan membuat masalah. Kalian akan tetap di sini hingga pesta selesai,” tegas Jolia.“Mama kamu benar, Bram. Semua orang akan bertanya-tanya kenapa kalian meninggalkan pesta,” jelas Winarta.“Apa yang terjadi? Jangan membuat kita khawatir. Ada a
Last Updated : 2025-08-29 Read more