Kiara terhenti seketika saat matanya menangkap sosok Kevin berdiri disana. Jantungnya berdegup tak beraturan, tubuhnya seolah membeku sebelum refleks melangkah mundur perlahan. Wajah Kevin terlihat licik, senyum tipis menghiasi bibirnya yang seolah menyembunyikan niat jahat. Kevin melangkah maju dengan langkah santai, namun penuh maksud, menghalangi jalan Kiara menuju keramaian pesta yang masih bergema dari ruang utama. Suara gemericik air dari kamar mandi yang ada di sebelah mereka menambah keheningan mencekam. Di sana, jauh dari pandangan orang lain, hanya ada mereka berdua—dan udara yang terasa semakin berat. Kiara merasakan bulu kuduknya meremang, tangan kanannya menggenggam erat ujung bajunya, berusaha menahan rasa takut yang perlahan merayap masuk. Matanya mencari-cari celah untuk meloloskan diri, namun Kevin terus mendekat, menatap dengan tatapan yang membuatnya merinding. “Halo kak,” suaranya serak, tapi penuh tekanan, “Kenapa kakak menghindar?” Dia ingin lari, tapi kaki
Last Updated : 2025-06-26 Read more