Begitu melihat gendongan itu disodorkan ke arahnya, dunia Gladys seolah berhenti berputar. Seluruh tubuhnya bergetar hebat, kedua tangannya terulur ragu, takut semua ini hanya ilusi. Tapi ketika ujung jarinya menyentuh kain lembut yang membungkus tubuh mungil itu, detik berikutnya ia langsung merengkuh Gavin ke dadanya.Tangisnya pecah. Sesenggukan yang tertahan sejak tadi akhirnya meledak bersama rasa syukur dan kelegaan yang begitu dahsyat. “Gavin… Gavinku…” suaranya serak, putus-putus.Tubuhnya goyah, hampir terjatuh karena lututnya terlalu lemah menahan gejolak perasaan. Ia menunduk, menciumi ubun-ubun Gavin, menghirup harum tubuh anaknya, seakan ingin memastikan keajaiban ini nyata. Tangannya gemetar, tak percaya bahwa setelah semua mimpi buruk tadi, kini kehangatan kecil itu benar-benar kembali ke pelukannya.Gavin menggeliat, matanya berkedip bingung, lalu menangis setelahnya. Tangannya yang mungil meraih baju Gladys, seakan mencari pegangan. Itu saja sudah cukup membuat dada Gl
Last Updated : 2025-09-21 Read more