Begitu dokter keluar dari ruang tindakan, Marcell langsung berdiri.“Bagaimana kondisinya?”“Kami berhasil menstabilkan tekanan darahnya untuk sementara. Tapi pasien mengalami syok berat. Fisiknya kelelahan, namun yang paling membahayakan adalah tekanan psikis yang dapat mengancam kehamilannya. Untuk saat ini, mohon tidak memberi tekanan apa pun pada pasien.”Marcell mengangguk sekali. Rahangnya menegang, tatapannya terpaku ke arah bangsal tempat Amel dirawat.Beberapa saat kemudian, ketika perawat sudah pergi, Marcell masuk. Ia berdiri lama di depan ranjang. Menatap tubuh yang kini terbaring diam, lemah, seolah tidur panjang tanpa mimpi. **Langkah tergesa menggema di lorong rumah sakit. Jonathan datang dengan jas masih melekat, rambut berantakan, dan napas memburu. Setelah mendengar kabar dari asisten Ratna, pikirannya porak-poranda.Ia langsung mendapati Marcell duduk di bangku tunggu. Tubuhnya tegang, tatapan kosong menembus lantai. Tapi begitu Jonathan muncul, Marcell berdiri.
Last Updated : 2025-07-06 Read more