Amel mundur perlahan, matanya terpaku pada pintu. Suara gesekan itu semakin jelas, lalu, klik! Gagang pintu bergerak sedikit. Napasnya memburu. Sekilas ia melirik pisau dapur di meja, tangannya terulur ragu, dinginnya gagang pisau terasa asing di genggamannya. Siapa sangka, di dapur mewah ini ia berdiri seperti tokoh film thriller, menunggu sesuatu yang tak pasti. Pintu bergerak, terbuka sedikit, membuat Amel menahan napas. Celah itu seolah mengintip isi ruangan, perlahan menelan jarak di antara mereka. Langkah-langkah pelan terdengar dari luar. Amel mundur dua langkah, pisau masih di tangannya yang bergetar. Sebuah bayangan muncul di celah pintu—tinggi, tegap, dan… Astaga. Jangan bilang ini— “Amel, ini aku.” Suara Jonathan muncul, menembus ketegangannya. Amel membeku, detak jantungnya baru terasa kembali. Begitu pintu terbuka penuh, ia buru-buru meletakkan pisau di meja, wajahnya panas luar biasa. “A-aku kira…” “Kira apa? Perampok?” Jonathan tersenyum miring, matanya jel
Huling Na-update : 2025-08-11 Magbasa pa