Arlina sepertinya tertidur pulas karena tak bergerak sama sekali.Malam pun tiba, lampu jalanan menyala satu per satu.Di dalam ruang tamu yang gelap, sebuah tubuh mungil terbaring diam di sofa. Dari dapur, cahaya menyala. Suara dari sungkup udara terdengar, dan aroma masakan mulai menyusup keluar lewat celah pintu.Arlina terbangun karena lapar. Hanya saja, dia terlalu mengantuk untuk bangun. Kelopak matanya berat dan enggan terbuka.Saat ini, pintu dapur terbuka. Langkah kaki mendekat ke sofa."Arlin." Rexa memanggil dengan lembut sambil mendorong tubuhnya pelan.Arlina setengah sadar, bergumam pelan, "Hmm.""Makan dulu ya, habis itu baru tidur lagi. Oke?" Suara Rexa luar biasa lembut seperti membujuk anak kecil.Mungkin karena suaranya terlalu lembut atau mungkin karena Arlina masih belum sepenuhnya sadar, dengan mata tertutup, dia mengangkat tangan ke udara sambil berkata dengan manja, "Nggak bisa bangun. Gendong aku ya?"Saat berikutnya, Rexa langsung membungkuk, meraih lengan dan
Read more