Minggu malam, rumah kakek Rendra dan nenek Aura lebih ramai dari biasanya. Lampu-lampu gantung di ruang makan besar menyala temaram, memantulkan bayangan-bayangan hangat di dinding. Aroma masakan rumahan menyeruak dari dapur; sup buntut mengepul harum, ayam goreng kecap hangat, tahu goreng kriuk, dan sambal terasi khas tangan Nenek Aura. Semua orang berkumpul. Anak-anak berlarian tanpa beban, suara tawa riang mereka memenuhi udara. Shaquelle datang terlambat. Jaketnya setengah terlepas, rambut acak-acakan, tapi wajahnya santai. “Tumben rame,” komentarnya, melempar pandang sekeliling. Papa Arjuna dan mama Kejora duduk berdampingan, berbagi piring kecil berisi kerupuk udang. Princes dan Sean duduk di pojokan, sesekali menegur anak-anak mereka yang makin heboh. Di ujung meja, Svarga dan Zaviya, dengan bayi mereka yang tidur pulas di stroller. Shaquelle menarik kursi, duduk di sebelah Papa Arjuna, lalu meraih sendok nasi. “Kakek yang minta. Katanya kumpul keluarga, wajib,”
Last Updated : 2025-06-28 Read more