Akhirnya, aku menuruti apa kata lelaki itu. Untuk yang pertama kalinya, aku mencium kedua pipinya. Sampai-sampai, dia tampak begitu menikmatinya. "Udah, ah! Buruan, Mas, cariin!" Aku mendorong lembut lengan kekar itu. "Kenapa ... rasanya jadi berat ya, mau keluar?" Dia tertawa. "Nanti aku minta dicium lagi, boleh?" "Lah." Aku ikut tertawa. "Sini, aku cium ganti!" Dia menarik kepalaku, lalu kening ini ia kecup begitu lama. "Makasih, ya.""Iya." Maklumlah, pengantin baru memang sedang dilanda manis-manis kebersamaan. Lelaki dewasa itu lantas berjalan keluar kamar setelah dia kuminta berulangkali. Malam beranjak begitu cepat, setelah mendapatkan apa yang kubutuhkan, aku kembali turun ke lantai bawah bersama Bella karena dia sudah bangun. Ada beberapa orang di bawah yang masih duduk bersama Mas Dimas. Mereka mengobrol dan terlihat orang-orang itu sepertinya orang terdekat keluarga ini. "Ayu, kenalkan, ini Tante Bianca dan suaminya, Om Indra," ujar Mas Dimas setelah melihatku turun
Terakhir Diperbarui : 2025-07-19 Baca selengkapnya