"Hallo, Mbak, Bang. Ketemu kita di sini." Syifa tersenyum lebar. Dia menggandeng lengan Ali. "Hai, keponakan cantik." Lalu menyapa Bella. "Hai, Tante." Bella membalas. Sementara Ayu masih terpaku, sepertinya dia tidak percaya melihat dua sejoli di hadapan matanya. "Hai, kamu di sini juga?" tanyaku balik. Setelah aku angkat bicara, Ayu baru menunduk dan mengalihkan pandangannya. Disusul Ali juga terlihat menunduk tapi diam saja. "Aku belanja juga, Mas. Ditemani calon suamiku," balas Syifa dan sontak membuat Ayu menarik napas dalam-dalam. Dia kaget, bukan hanya dia tapi aku juga. Namun, berita kali ini membuatku bahagia. Aku tersenyum lebar sambil mengucapkan, "Selamat ya, buat kalian berdua. Jadi kapan nikahannya?""Mas Ali mau ke rumah dulu, Bang. Tapi udah ada niat mau melamarku. Doain ya, Bang." Syifa terlihat sangat antusias. Berbeda sekali dengan lelaki di sebelahnya. "Aku doakan kalian segera menikah. Melukis kisah bahagia pada buku catatan rumah tangga," celetukku sambil t
Terakhir Diperbarui : 2025-07-29 Baca selengkapnya