“Iya, Bi. Lusa, aku dan Evan akan pergi.”“Do’ain, ya. Semoga kami berdua segera mendapatkan keturunan.”Nayla begitu antusias dan bersemangat. Hingga dia tidak sadar, siapa yang sebenarnya dia ajak bicara itu. Mendengar itu, Rasti menyunggingkan senyumannya dengan terpaksa, kemudian menganganggukkan kepalanya.“Tentu, Nyonya.”“Baiklah, kalau begitu, bibi akan buatkan teh herbal untuk Nyonya, ya.”Nayla mengangguk, mengiyakan. Lalu, tanpa menunggu lama, Rasti langsung pergi ke dapur untuk membuatkan teh herbal tersebut. Dan Nayla pergi ke ruangan khususnya. Karena semenjak Nayla menjadi CEO, Evan menyiapkan ruangan khusus untuknya sendiri sebagai tempat bekerja kalau sedang berada di rumah.“Hmm … sebaiknya aku mengecek laporan hotel dulu, memastikan semuanya berjalan lancar, sebelum pergi berbulan madu dengan Evan.” Nayla bergumam sendiri di sela-sela langkah kakinya. Dia lalu mengulum senyuman, dengan pipinya yang tiba-tiba merona, tersipu malu. “Aku jadi tidak sabar menunggu lusa.
Last Updated : 2025-07-29 Read more