“Memangnya, Bibi tidak melihat nenek di ruang tengah? Nenek ada di sana,” tanya Nayla.Tatapannya menyipit tajam, menatap Rasti dengan tatapan curiga. Rasti menggeleng cepat. “Maaf, Nyonya. Saya tidak melihatnya.”Gerak-gerik Rasti terlihat jelas kegugupannya. Nayla semakin curiga memperhatikannya.“Bi, dari ruangan tengah itu dilewati dari arah mana saja. Mau dari dapur, dari atas, dari luar, dari manapun, pasti akan melewati ruang tengah,” kata Nayla dengan tatapan yang semakin mengintimidasi Rasti.Rasti yang merasa tersudut, semakin terlihat gugup. Itu adalah kali pertamanya bagi Nayla, melihat Rasti segugup itu. Ada apa sebenarnya?“Maaf, Nyonya. Mungkin saya tidak sadar, karena buru-buru menyusul Nyonya ke sini,” dalih Rasti.Nayla masih menatap Rasti dengan tatapan mengamati. Kemudian dia menghela napas panjang, mencoba untuk tidak menghiraukan rasa curiganya itu.“Ya sudah, kalau begitu Bibi bisa langsung tanya saja sama nenek, ya,” pungkas Nayla dengan lembut.Rasti langsung
Last Updated : 2025-07-17 Read more