Udara terasa lebih berat ketika Li Yuan, Yue Lian, dan Sihuan Mo melangkah keluar dari mulut Perpustakaan Kehendak Terlarang. Langkah mereka pelan, penuh kehati-hatian, seolah dunia di luar tak lagi sama seperti saat mereka masuk. Angin berembus pelan, tapi membawa tekanan yang ganjil. Bahkan napas pun terasa lebih sulit ditarik.Langit bukan lagi biru.Tiga lapis warna membelah cakrawala—biru gelap, emas menyala, dan merah darah yang seperti tertetes dari luka dewa. Ketiga warna itu berputar pelan, menciptakan pusaran di langit yang sunyi, tak diiringi petir, tak pula suara burung. “Langit terbelah,” gumam Yue Lian, matanya menatap langit yang berdenyut seperti kulit raksasa. “Tiga kehendak... kini tak lagi sejalan.”Feng Qiyan menunggu di luar, wajahnya pucat, namun sorot matanya tajam. Ia tak banyak bicara, hanya menunjuk ke utara dengan jemari gemetar.Di kejauhan, seekor burung bangkai raksasa bertengger di atas
Last Updated : 2025-06-30 Read more