“Aswin, pastikan tak ada satu pun media atau staf kantor tahu tentang ini,” perintah Zander dingin tanpa menoleh. “Aku tak mau Mama atau siapa pun melihat kondisinya sekarang.”“Baik, Tuan.”Setelah itu, Zander membawa Selina ke mobil. Kali ini dia sendiri yang mengemudi. Selina diletakkan dengan hati-hati di kursi depan.Saat akan memasangkan sabuk pengaman, Selina malah mengalungkan lengannya ke leher Zander. Dengan manja dia mendusel ke leher hangat suaminya. “Panas…, Mas!” keluh Selina.Zander mengerem kesal karena lehernya terasa geli dengan kelakuan Selina yang tak sadar itu. Untuk itu, dia mendorong kepala Selina agar menjauh darinya. “Duduk diam! Jangan macam-macam!” ancam Zander entah Selina bisa mengerti atau tidak. Mobil hitam itu segera melaju menembus malam menuju apartemen pribadi milik Zander di pusat kota. Mata Selina setengah tertutup, napasnya berat dan tak teratur. Tubuhnya panas, berkeringat, dan sesekali terdengar erangan kecil meluncur dari bibirnya.Zander me
Last Updated : 2025-07-10 Read more