"Gue udah berhenti kerja sih," curhat Mely tampak lesu. Devita ikut bersimpati. "Kok bisa?" "Yah, gue ngundurin diri karena kesalahpahaman. Sebenarnya mungkin aja, sih gue bisa membela diri. Tapi, bakalan susah juga kayaknya. Makanya gue ambil jalan pintas buat berhenti aja." Mely memejamkan matanya sesaat. Ia melirik Devita yang tampak tenang mendengarkan. "Dunia kerja gak seasyik yang gue kira, lo tahu gak sih kayaknya dunia kerja itu jauh lebih keras. Dan gue rasa ada sebagian orang yang memanfaatkan posisinya yang lebih tinggi untuk menjatuhkan yang lebih rendah." Devita menepuk bahu Mely. "Jangan sedih lagi." Mely tersenyum. "Yah, lagian gue bentar lagi nikah, sih. Walau sebenarnya gue bisa aja cari kerjaan lagi. Tapi, gue masih trauma, sih. Lagian ortu juga gak maksa gue kerja." "Nah, syukurlah." "Vi, gak disuguhin minum, nih? Haus tahu dari tadi gue ngomong panjang," kata Mely sambil terkekeh. Devita mendengus. Lantas berdiri. "Bentar gue ambilin dulu."
Last Updated : 2025-06-13 Read more