Langit Bandung sore itu menggantungkan awan kelabu. Sejak siang, hujan turun sangat deras. Udara dingin merayap masuk ke tulang, dan aktivitas lapangan Nayara membuat tubuhnya mulai merasa tak enak. Tapi tentu saja, dia gengsi bilang ke siapa pun, terutama ke Raka. Setelah kunjungan ke proyek selesai, semua tim kembali ke hotel. Raka menoleh ke arah Nayara yang sudah menggigil di bangku mobil. “Kamu kedinginan?” tanyanya tanpa menatap langsung. “Enggak. Ini... cuma efek AC aja. Lagian, kamu juga gak pernah nanya suhu Ac-nya,” Nayara menimpali, menyandarkan kepala ke jendela. Raka diam. Namun saat turun dari mobil, ia melepaskan jasnya dan menyampirkannya ke pundak Nayara. “Pinjam dulu. Jangan bangga. Aku juga gak rela sepenuhnya.” Nayara mencibir, tapi tidak menolak. Karena ia memang sangat membutuhkannya. Dan setelah itu, Raka mengecilkan suhu Ac-nya, ia tidak akan mungkin membiarkan gadis itu kedinginan lagi. Dan untuk beberapa detik kemudian, tubuh Nayara sudah
Terakhir Diperbarui : 2025-07-20 Baca selengkapnya