Rumah Sakit, Tengah MalamSuasana di lorong rumah sakit terasa hening dan sunyi. Hanya suara mesin monitor detak jantung dan langkah kaki perawat yang sesekali lewat. Di dalam ruangan VIP yang dijaga ketat oleh satpam Li Group, Aluna duduk di samping ranjang Arsenio yang masih terbaring lemah pasca operasi.Sinar lampu putih menyinari wajah pucat Arsenio. Tangannya masih terhubung dengan selang infus. Napasnya teratur, tapi belum sadar. Aluna terus menggenggam tangan suaminya, menatap wajah yang selama ini ia cintai, benci, tangisi, dan rindukan—semua dalam satu waktu.“Bangunlah, Sen...” bisiknya lirih. “Aku belum siap kehilangan kamu. Belum, tolong...”Matanya memerah, tapi ia menahan tangis. Ia tahu, Arsenio akan bangun. Harus.Tak lama kemudian, Kevin masuk pelan ke dalam ruangan. Ia membawa seberkas dokumen dan wajah lelah yang belum tidur semalaman.“Aluna,” panggilnya pelan. “Kita perlu bicara sebentar.”Aluna menoleh, lalu berdiri sambil mencium tangan Arsenio sebelum meningga
 Last Updated : 2025-07-29
Last Updated : 2025-07-29