Mata Enzo berbinar nakal saat ia melangkah masuk ke dalam tokonya yang sepi, aroma karpet baru bercampur dengan wewangian parfum wanita. "Va, ke sini!" panggil Enzo, Vanya tersenyum senang dan mendekatinya. Keduanya, yang sudah sangat akrab, siap untuk memulai "permainan sembunyi-sembunyi" mereka di toko itu."Ada apa, Pak?" tanya Vanya, suaranya lembut, manja. Mereka sudah tiba di dalam ruangan pribadi Enzo, sebuah ruangan kecil di belakang toko yang Enzo jadikan 'sarang rahasia'. Sebuah sofa empuk berwarna krem mendominasi ruangan, di sampingnya ada meja kecil dengan beberapa botol minum kosong."Tutup pintunya!" titah Enzo, suaranya kini lebih berat, penuh hasrat. Dan, dengan senang hati, Vanya segera melakukannya. Suara "klik" dari kunci yang diputar menegaskan privasi mereka."Sudah, Pak." Vanya berbalik, menatap Enzo dengan mata berbinar. Ada gairah yang terpancar jelas di sana."Sekarang, kemari! Saya lagi butuh kamu," kata Enzo, suaranya tercekat. Ia meraih tangan Vanya, mena
Terakhir Diperbarui : 2025-08-09 Baca selengkapnya