Baskara berdiri di depan jendela apartemennya, menatap cahaya pagi Melbourne yang lembut menembus tirai tipis. Udara sejuk menguar, membawa aroma roti panggang dari dapur. Senyum merekah di bibirnya ketika langkah kecil terdengar mendekat.“Papa…” suara itu lirih, manja, khas seorang anak baru bangun tidur.Baskara menoleh. Caca, dengan rambut sedikit berantakan dan mata setengah terpejam, berjalan sambil menyeret boneka kelincinya. Pemandangan itu membuat hatinya menghangat.“Good morning, Princess-nya Papa,” ucap Baskara lembut. Ia mendekat, mengangkat tubuh mungil itu, lalu menempelkannya ke dadanya. “Apa tidurmu nyenyak, hmm?”Caca mengangguk kecil, masih malas-malasan. “Tapi …aku lapar.”“Baiklah. Ayo kita sarapan, Sayang.”Mereka pun menuju meja makan. Di atas meja sudah tersaji sandwich sederhana yang Baskara buat sebelum Caca terbangun—isi telur, selada,
Last Updated : 2025-09-19 Read more