"Berhenti meneriaki istriku, Kak!" seru Arya tiba-tiba, menyela dengan nada tak terima istrinya diperlakukan kasar oleh sang kakak. Winda langsung menoleh tajam ke arah adik bungsunya itu. Tatapannya sengit, suaranya meninggi, "Dia dalang di balik semua ini, Arya! Dia!" teriaknya sambil menunjuk ke arah Nayla, jarinya bergetar penuh emosi. Nayla terkejut, kedua matanya membesar. Ia cepat-cepat menutup mulut dengan tangan, lalu bersuara pelan namun penuh drama, "Astaga... fitnah macam apa itu, Kak? Sama sekali tak masuk akal. Aku hanya orang baru di sini, bahkan aku tidak kenal dengan kakak iparku, Rini." Raut wajahnya memelas, matanya berkaca-kaca—meski semua itu hanyalah kebohongan yang terlatih. Di sisi lain, Dika mengerutkan dahi. Ia bingung mengapa Winda tiba-tiba menuduh Nayla. Namun, di dalam hati, ada sedikit rasa lega. Setidaknya hari ini aku bisa bernafas sedikit lebih bebas, batinnya, menarik napas panjang dengan perasaan aman yang sementara. "Winda, apa maksudmu? Ke
Last Updated : 2025-08-14 Read more