Rafi kembali ke desa Srigading dengan cara pandang yang baru. Bukan karena matanya berubah, tapi karena apa yang dia lihat kini lebih jelas. Di pundaknya, beban terasa lebih berat. Tapi langkahnya tetap ringan, penuh keyakinan. Di gerbang desa, Simbo sudah menunggunya dengan senyum penuh rindu. Paman Damar berdiri di belakang, menyambut dengan anggukan kecil yang punya arti dalam. "Selamat datang lagi, pemenang," kata Paman Damar sambil menepuk bahu Rafi. Rafi cuma membalas dengan senyum tipis. "Saya belum selesai, Paman. Piala itu belum akhir." Simbo langsung memeluk Rafi erat. Hangat, tulus, dan tanpa kata. Tapi sejak kabar kemenangannya, desa tak lagi sama. Beberapa orang mulai memperhatikan. Ada yang bangga, ada yang sinis, dan ada yang cuma diam, seolah menunggu Rafi jatuh. --- Besoknya, Rafi langsung kembali ke ladang. Bukan bu
Last Updated : 2025-08-16 Read more