Di sebuah bukit yang tak punya nama,di mana tanahnya retak-retak dan rumputnya enggan tumbuh,seorang anak berdiri—membuka bajunya perlahan,memperlihatkan bekas luka di dadanya.Tak ada yang menonton.Tak ada sorak-sorai.Tapi langit… berhenti sejenak untuk memperhatikan.---Teman Sunyi pagi itu diselimuti kabut tebal.Bukan karena cuaca buruk,melainkan karena dunia sedang menguapkan hal-hal yang selama ini dipendam terlalu lama.Rhia berjalan tanpa alas kaki, membiarkan telapak kakinya meresap rasa dari tanah yang lembab.Ia menyentuh dinding-dinding pohon,mengusap retakan, mengelus bekas sambungan ranting yang pernah patah.Di hadapannya, seorang lelaki muda muncul.Bahunya tinggi, tapi matanya menunduk.Ia membuka lengan jubahnya, memperlihatkan jaringan luka yang membentuk garis memutar.“Aku menyembunyikannya sejak kecil,” katanya.“Karena dunia mengajarku, yang terli
Terakhir Diperbarui : 2025-07-06 Baca selengkapnya