Angin pagi menyentuh pucuk-pucuk pohon seperti jemari halus yang menyisir rambut bumi. Tapi hari ini, angin membawa sesuatu yang berbeda—bukan kabar, bukan sihir, bukan ancaman.Ia membawa jawaban.---Di ruang siar Istana Penerus, gulungan berita biasanya berdatangan dari berbagai titik dunia melalui saluran energi. Tapi hari ini…semua gulungan berhenti datang.Bukan karena ancaman. Tapi karena semua penjaga siar… melihat mimpi yang sama.Tentang seorang anak perempuan.Tentang pintu batu.Tentang simbol keempat.Dan dalam mimpi itu, satu kalimat berulang lagi dan lagi:“Ketika dunia bicara, jangan potong. Dengarkan.”Kara berdiri di tengah ruang siar, dikelilingi simbol-simbol yang dulunya tunduk padanya.Kini, mereka tidak menolak… tapi juga tidak patuh.Mereka menunggu.Sark memandangi fenomena itu dengan wajah sulit dibaca. “Jadi, sekarang kita bukan pengendali?”Kara menggeleng pelan. “Sekarang kita adalah pendengar.”---Di sisi lain hutan, Rhia berjalan keluar dari ruang batu
Terakhir Diperbarui : 2025-07-02 Baca selengkapnya