Langit pagi itu mendung.Tapi bukan mendung yang mengancam hujan,melainkan mendung yang membuat segala sesuatu terasalebih lambat…lebih dalam.Orang-orang berkumpul di tumpukan batu.Di tengah mereka,papan yang ditancapkan kemarin masih berdiri,tulisannya belum pudar.Tapi mata mereka…tak seyakinkan saat pertama kali menulis kata “selamat datang.”Dari kejauhan,suara langkah terdengar.Lambat.Berat.Tidak tergesa—tapi juga tidak ragu.Seorang laki-laki muncul dari balik kabut.Wajahnya tidak asing,tapi bukan karena dikenal.Melainkan karena wajahnya seperti dunia lama itu sendiri—penuh luka, penuh ingatan,penuh keinginan untuk lupa.Ia mengenakan mantel panjang,berwarna kusam,dengan garis sobek di bagian lengannya.Tak membawa apa pun,kecuali tatapan yang sulit dibaca:bukan marah,bukan takut,tapi seperti orang yang sudah kehabi
Last Updated : 2025-07-23 Read more