“Tidak...” Langkah Gohan terhenti. Di hadapannya, reruntuhan Sekte Bersayap telah menjadi lautan darah beku. Mayat-mayat berserakan, tak berwajah, sebagian tergantung di gerbang suci, sebagian tertancap di tiang bendera sekte yang telah robek. Di tengah semua itu, seorang bocah lelaki berdiri sendirian, tubuhnya dibalut jubah yang terlalu besar. Bocah itu menatap Gohan tanpa berkedip. "Ayah... kenapa kau lama sekali datang?" Gohan gemetar. Bukan karena luka di tubuhnya, tapi karena suara itu. Suara anak itu bukan dari dunia ini, ada gema lain, suara ganda, seakan dua keberadaan menumpang dalam satu tubuh. Dan Gohan belum tahu, yang mana yang berbicara sekarang. Angin membisu. Langit di atas menghitam meski belum waktunya malam. Tanah di bawah kaki Gohan merekah pelan, darah merembes dari setiap retakan tanah, menjalar mendekati ujung sepatunya. Suara pedangnya, Pedang Langit yang dulu turun dari awan saat ia
Last Updated : 2025-08-03 Read more