Esme mengangguk pada perawat yang berjanji akan memanggil dokter Fabian. Ia kembali duduk di sisi ranjang ibunya, sementara Sela dan Seli berdiri di samping, menatap haru wajah tirus Nyonya Nirmala yang terbaring tanpa daya.Tak lama, pintu kamar terbuka dari luar. Seorang pria muda melangkah masuk mengenakan jas putih dengan name tag bertuliskan ‘dr. Fabian Ardana’. Rambutnya tersisir rapi, sorot matanya teduh dan bersahabat, menenangkan siapa saja yang melihatnya.Esme tertegun. Waktu seakan berhenti ketika tatapan mereka bertemu. Jantungnya berdegup tak karuan, mengenali sosok yang pernah begitu berarti.Sela dan Seli menoleh bersamaan, lalu saling menyikut dengan mata yang membulat. Sela sampai menutup mulut, menahan seruan kecil.“Ya ampun, itu Kak Fabian, cinta pertamamu, Esme,” bisik Seli antusias.“Iya, ternyata dia jadi dokter,” timpal Sela, menahan senyum.Fabian tampak tak kalah terkejut. Namun, senyumnya cepat mengembang, hangat seperti pagi yang menyapa di balik tirai.“E
Last Updated : 2025-07-08 Read more