Di dapur, tiga gadis sibuk berkutat dengan seember besar udang segar yang baru saja dicuci bersih. Udang-udang itu menggunung, ekornya yang masih utuh menjuntai seakan menantang orang yang hendak mengupasnya satu per satu.Esme, Sela, dan Seli duduk berjejer, tangan mereka bergerak cepat, berusaha mengupas kulit udang yang keras dan tajam. Seli mendesah panjang, lalu mengangkat tangannya yang memerah.“Aduh, jariku mulai pedih. Ini baru sepuluh, padahal isinya masih banyak,” gerutunya dengan suara manja.“Jangan banyak mengeluh,” potong Yola dari meja seberang. Matanya yang bulat tampak berair akibat bawang yang sedang ia iris halus.“Kalau kau lambat, nanti aku juga yang harus mengupas bawang dan udang. Mau mataku buta sekalian?”Seli meringis. “Ya sudah, Bibi. Aku bantu kupas bawang saja.”Sementara itu, Esme tetap tekun bekerja. Tangannya bergerak cekatan, mengupas satu demi satu udang tanpa mengeluh sedikit pun. Kulit-kulit udang menggunung di hadapannya, hampir menyamai jumlah ya
Last Updated : 2025-07-17 Read more