Di sebuah ruang kerja mewah yang remang, Anton duduk di balik meja kayu besar. Cerutu menyala di tangannya, asapnya mengepul tebal, menutupi wajahnya yang penuh amarah. Telepon genggam di atas meja baru saja meletakkan kabar buruk—Surya, tangan kanannya, tertangkap hidup-hidup. “Keterlaluan…!” Anton menghantam meja keras hingga gelas kristal berisi anggur merah terjatuh dan pecah berantakan. Wajahnya memerah, matanya menyala seperti bara api. Seorang anak buahnya, dengan tubuh gemetar, melapor pelan, “Bos… polisi menyerang mendadak. Gudang itu ternyata jebakan. Kami kehilangan banyak orang. Surya dibawa pergi hidup-hidup.” Anton berdiri mendadak, kursi mahalnya terjungkal ke belakang. “Bagaimana mungkin? Surya orangku yang paling cerdas di lapangan. Dia tidak mungkin kalah begitu saja!” Anak buah itu menunduk, tidak berani menatap wajah bosnya. “Mereka sudah menyiapkan segalanya, Bos. Kamera, rekaman… semua. Mereka menjebak
Terakhir Diperbarui : 2025-09-01 Baca selengkapnya