Ayu menyambut Ramadhan tahun ini dengan perasaan tak menentu. Ini Ramadhan pertamanya sebagai seorang istri. Namun, dia harus melewatkan sahur pertama tanpa celoteh dan canda tawa di meja makan.Di rumah sederhananya dulu, meski hanya sahur dengan nasi dan lauk seadanya, Ayu merasa sangat bahagia. Dia bersemangat mengejar target khatam Quran. Dia bisa menyimak hafalan Sekar, Galuh, dan Laras sehabis Tarawih. Dia juga bisa menyenangkan adik-adiknya dengan membelikan baju baru jelang lebaran.Semua keceriaan itu tidak Ayu temukan di rumah Bahtiar. Di meja makannya memang tersaji sop daging, perkedel, dan aneka kue serta kurma. Namun, dirinya hanya berteman angin dan lampu temaram.Bahtiar tidak berpuasa. Sebenarnya Ayu sudah membujuk, tetapi lelaki itu bersikukuh pada pendiriannya.“Buat apa susah-susah nahan lapar dan haus? Memangnya selama ini hidup kamu masih kurang susah?” Begitu komentarnya ketus.Lelaki itu masih terlelap di kamar, tidak terganggu sedikit pun oleh aktivitas Ayu ya
Terakhir Diperbarui : 2025-07-05 Baca selengkapnya