Share

Bab 60

Penulis: A mum to be
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-26 15:53:02

“Lepaskan aku, Sean!" Alya mendorong dada Sean dengan sekuat tenaga, tetapi pria itu tetap diam, tidak bergeming sedikit pun.

Sean menatapnya lekat, seolah berusaha menangkap setiap emosi yang terpancar dari mata wanita itu. "Aku tidak akan pergi, Alya. Aku tidak akan membiarkanmu lari lagi."

Alya menggeleng, air matanya semakin deras. "Kenapa? Kenapa kau selalu melakukan ini padaku? Kenapa kau terus menyakitiku?" suaranya bergetar, penuh luka.

Sean terdiam sesaat sebelum akhirnya mengangkat tangan, hendak menyentuh wajah Alya, tetapi wanita itu menepisnya dengan kasar.

Air mata Alya jatuh tanpa bisa ia tahan. Sesak yang selama ini ia pendam meledak begitu saja. Tubuhnya bergetar, dan ia berusaha keras menghapus air matanya dengan punggung tangan, tapi sia-sia. Air mata itu terus mengalir.

Sean terdiam, wajahnya menegang melihat Alya menangis begitu dalam. Ia tidak pernah melihatnya seperti ini sebelumnya—begitu rapuh, begitu tersakiti.

"Kenapa...?" Alya akhirnya bersuara, suaranya se
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Ibu Susu Untuk Bayi Tuan Sean   Bab 69

    Sial. Sean merutuk di dalam hati. Darahnya sudah mendidih sampai ke ubun-ubun. Bagaimana tidak. Rencana besarnya benar-benar terganggu saat ini.“Sean?” cicit Alya ketakutan.Sean belum bersuara. Namun, dia dengan cekatan mengenakan kaos atasan sekaligus celananya. Lantas membalutkan selimut di tubuh Alya. Bahkan memasukkan pakaian istrinya itu ke sana tanpa ketinggalan sepotong benang pun. Hanya menyisakan sedikit celah agar wanita kesayangannya tersebut bisa bernapas.“Jangan bergerak. Aku yang akan membuka pintu,” perintah Sean kemudian.Begitu daun pintu dibuka, empat orang petugas berseragam lengkap berdiri di ambang pintu. Sorot mata mereka tajam, penuh curiga.“Selamat malam. Kami sedang melakukan razia untuk mendata praktik prostitusi di kawasan ini. Mohon kerja samanya untuk menunjukkan identitas Anda dan pasangan,” ujar salah satu petugas.Sean mengerutkan dahi, gusar. Namun tetap menyerahkan KTP miliknya, lalu mengambil milik Alya yang ada di dalam dompet kecilnya. Petugas

  • Ibu Susu Untuk Bayi Tuan Sean   Bab 68

    "Kita istirahat saja dulu, Sean. Jalanan masih macet, percuma memaksakan diri," katanya dengan suara lelah.“Kau yakin?”“Tentu saja,” jawab Alya mantap.Jalanan masih penuh dengan mobil yang merayap pelan. Lampu-lampu kota berkedip lelah di kejauhan, seolah ikut merasakan kepenatan para pengendara. Di dalam mobil, Alya menyandarkan kepalanya pada jendela, matanya terasa berat.Sean melirik Alya, melihat lingkaran gelap di bawah matanya yang semakin jelas. Dia tahu betapa melelahkannya hari ini bagi mereka berdua. Tanpa berkata banyak, ia mengangguk setuju dan mengeluarkan ponselnya. Ia melakukan panggilan video dengan Bu Rina untuk memastikan keadaan Rey.Begitu wajah mungil putranya muncul di layar, hati Alya terasa lebih ringan. Wajahnya tampak sumringah."Rey, sayang, jangan nangis ya. Mama dan Daddy sebentar lagi pulang," ucap Alya dengan suara lembut. “Rey tidur saja ya. Besok pagi kalau Rey udah bangun, udah ngelihat Mama dan Daddy.”Di seberang layar, Rey masih terisak, tetapi

  • Ibu Susu Untuk Bayi Tuan Sean   Bab 67

    Jerry terbahak begitu melihat Sean yang terus membungkam bibirnya. Mata lelaki itu bersinar penuh kemenangan, seolah menikmati reaksi canggung yang ditunjukkan sahabatnya tersebut.Dengan ekspresi penuh selidik, ia pun bersuara, "Kenapa? Apa yang kutuding barusan benar bukan?"Sean menghela napas panjang, berusaha mengendalikan emosinya. "Alya bersedia hidup denganku. Itu saja sudah cukup.""Oh ya? Apa kau yakin?" Jerry menyeringai, menyandarkan tubuh ke kursi sambil melipat tangannya di dada. "Kau tak ingin kesalahan sama terulang seperti hubungan toksikmu dengan Catherine, bukan?""Jerry!" tegur Sean dengan rahang yang mulai mengeras.Mata Jerry sedikit menyipit, menangkap perubahan raut wajah sahabatnya. "Alya adalah perempuan yang berbeda," lanjut Sean, kali ini dengan nada yang lebih tegas.Jerry pun mengangguk mengiyakan. "Saran saja dariku, Sean. Ungkapkan perasaanmu secara verbal. Lalu tuntut dia untuk melakukan hal sama. Kalian berdua butuh keyakinan yang dalam.""Apa itu pen

  • Ibu Susu Untuk Bayi Tuan Sean   Bab 66

    Sean tidak membuang waktu. Keesokan harinya, ia mengatur pertemuan dengan beberapa kolega bisnis yang terpengaruh oleh rumor yang beredar. Ia memilih restoran eksklusif yang biasa menjadi tempat berkumpul para pebisnis ternama. Mengenakan setelan terbaiknya, Sean memasuki ruangan dengan langkah mantap, tatapannya tajam dan penuh ketegasan.Ketika Richard dan beberapa pengusaha lainnya tiba, mereka mendapati Sean sudah duduk menunggu dengan ekspresi yang sulit diterjemahkan. Ia menegakkan punggungnya, memancarkan aura seorang pria yang tidak bisa diremehkan."Terima kasih sudah datang," ucap Sean, mengangkat gelas anggurnya sedikit sebelum meletakkannya kembali. "Aku dengar ada pembicaraan yang menarik mengenai istriku."Richard dan beberapa yang lain saling bertukar pandang, mencoba menyembunyikan rasa canggung mereka. Namun, Sean tidak memberinya kesempatan untuk menyangkal."Aku ingin meluruskan sesuatu." Suaranya tetap tenang, tetapi ada ketegasan yang tak terbantahkan. "Alya adala

  • Ibu Susu Untuk Bayi Tuan Sean   Bab 65

    “Apa kata dunia jika Sean menggelar pernikahan resmi tanpa kehadiran ayahnya?”Suara Tuan Agusta barusan membuat para tamu yang hadir kompak mengangguk paham. Sementara Miranda berdiri di tempatnya dengan perasaan gelisah.“Aku dengar Tuan Alex masih sibuk di Singapura,” sahut yang lain.“Pekan depan dia akan hadir di pesta pernikahan Alya dan Sean,” tukas Tuan Agusta sekaligus menutup obrolan mereka malam itu.Malam semakin meninggi. Satu per satu tamu undangan mereka mulai berpamitan. Hanya Miranda yang terlihat di sana. Tuan Agusta sudah masuk ke kamarnya setengah jam yang lalu, sedangkan Sean dan Alya lebih dulu menghilang dengan alasan ingin menidurkan Leon bersama.“Maaf,” ucap Sean begitu melihat Alya ke luar dari kamar mandi.Istrinya itu mengernyit keheranan. “Kenapa?”“Ibu masih belum bisa menerimamu,” ucap Sean lagi. Dia meraih pergelangan tangan Alya hingga keduanya bisa bersitatap dengan jarak dekat.“Ibumu benar. Aku akan kesulitan berhadapan dengan dunia kalian.”“Hei!”

  • Ibu Susu Untuk Bayi Tuan Sean   Bab 64

    Miranda melirik arlojinya sekilas, lalu menoleh ke arah para pelayan yang sibuk di dapur. Dengan nada tegas, ia memberikan perintah, "Pastikan meja makan sudah tertata dengan sempurna. Gunakan peralatan makan dari koleksi perak. Jangan sampai ada noda sedikit pun. Dan siapkan anggur terbaik kita."Para pelayan langsung mengangguk dan bergerak lebih cepat, mengerti bahwa malam ini bukanlah sekadar makan malam biasa. Miranda kembali tersenyum penuh arti, lalu beralih ke Tuan Agusta yang duduk santai di sofa ruang tengah, menyesap teh hangat."Aku mengundang beberapa kolega bisnis Sean untuk makan malam," katanya ringan, seolah hal itu bukan sesuatu yang luar biasa.Tuan Agusta tampak terkejut. Pria sepuh itu memandangnya dengan tatapan penuh selidik. "Tanpa memberitahu Sean terlebih dahulu?"Miranda mengangkat bahu. "Mengapa harus? Ini juga demi kebaikan Sean. Lagipula, aku ingin memastikan bahwa kita semua ada di halaman yang sama. Alya tidak pantas berada di lingkungan kita, dan para

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status