Caca melangkah keluar kamar Satya dengan langkah ringan. Untuk pertama kalinya sejak bekerja di rumah besar itu, ia bisa menghela napas tanpa beban di depan pintu kamar Tuan Muda, laki-laki yang sudah ia nikahi hanya sebagai formalitas. Senyum tipis mengembang di bibirnya, bukan kemenangan, tapi rasa lega.Raga, yang sudah menunggu sejak tadi, langsung menghampirinya."Anda berhasil, Nona," ucapnya pelan, namun suaranya sarat emosi. "Anda sudah bertahan sejauh ini… dulu, setiap perawatan maupun orang pilihan nyonya Ratna, tidak bisa melakukan ini, jangankan keluar kamar dalam keadaan tersenyum, bisa keluar dalam keadaan sadar saja sudah sangat beruntung. Anda memang hebat, Nona Caca."Caca hanya tersenyum kecil."Kehidupan yang pahit mengajarkan saya banyak hal, Pak Raga," jawabnya singkat. Matanya sedikit menerawang, mengingat perjalanan hidupnya yang tidak kalah berat. Ada luka lama yang tak ia ceritakan, tapi justru luka itu membuatnya kini berdiri tegak.Ia menoleh lagi pada Raga
Terakhir Diperbarui : 2025-08-18 Baca selengkapnya